Tempatnya pengetahuan dasar tentang Islam

Showing posts with label SHALAT. Show all posts
Showing posts with label SHALAT. Show all posts

07 September 2022

Inilah Hukum Mengqadha' Shalat Sunnah beserta dalilnya, diposting untuk menambah wawasan pengetahuan tentang Islam, khususnya shalat. Selamat membaca!

Hukum Meng qadha' Shalat Sunnah

Pada umumnya orang yg sudah terbiasa melaksanakan shalat sunnah tertentu, ia merasa sayang, menyesal dan bahkan merasa berdosa apabila shalat sunnah yg biasa dilakukan itu ternyata terlewatkan. Baik karena ada udzur atau ketidak sengajaan, atau sebab lain. Lebih-lebih kalau sampai melewatkan shalat fardhu. Tentu saja ia akan merasa sangat berdosa sekali meninggalkannya. Dan satu-satunya cara untuk menebus ketertinggalan shalat yaitu dengan meng qadha' nya.

Mengenai hukum meng qadha' (baca: mengqodho') shalat fardhu, jumhur ulama menyepakatinya wajib untuk dilakukan oleh orang mukallaf (orang Islam yg berakal dan baligh). Pelaksanaannya perlu disegerakan sebelum melakukan shalat sunnah. Akan tetapi mengenai hukum mengqadha' shalat sunnah, para ulama berbeda pendapat tentang kesunnahan dan tidaknya.

Pernyataan ulama' yg menghukumi sunnah untuk mengqadha' shalat sunnah adalah sebagaimana berikut:

يندب قضاء نفل مؤقة إذا فات كالعيد والرواتب والضحى لا ذي سبب ككسوف وتحية وسنة وضوء (فتح المعين)

"Disunahkan mengqadha' sholat sunnah yang mempunyai waktu apabila terlewat waktunya, seperti sholat ied, rawatib dan Dhuha. Tidak sunnah mengqadha' sholat yang mempunyai sebab seperti sholat gerhana, tahiyat masjid, sunnah wudhu'." (Fathul Mu'n)

وَينْدب قَضَاء النَّوَافِل المؤقتة دون النَّفْل الْمُطلق وَذي السَّبَب وَلَو كَانَ عَلَيْهِ فوائت لَا يعلم عَددهَا قضى مَا تحقق تَركه فَلَا يقْضِي الْمَشْكُوك فِيهِ على مَا قَالَه الْقفال وَالْمُعْتَمد مَا قَالَه القَاضِي حُسَيْن أَنه يقْضِي مَا زَاد على مَا تحقق فعله فَيَقْضِي مَا ذكر
(نووي الجاوي، نهاية الزين، صفحة ١٠)

"Dan disunnahkan mengqadha' shalat nawafil yang mempunyai waktu khusus (seperti shalat Dhuha dan rowatib) bukan sunnah mutlak ataupun shalat sunnah yg mempunyai sabab (seperti shalat gerhana). Jika bilangan shalat sunnah yang terlewatkan tidak diketahui, maka yang diqadha adalah bilangan shalat sunnah yang sudah diketahui dgn pasti. Maka, shalat yang diragukan tidak perlu diqadha'." (Nihayatuz Zain)

مسئلة: يندب قضاء النفل المؤقت كالعيد والوتر والرواتب مطلقا بل لو اعتاد شيئا من النفل المطلق فتركه في وقته المعتاد ولو لعذر سن له قضاءه لئلا تميل الدعة والرفاهية ولا يجوز قضاء ذي السبب كالكسوف والتحية (بغية المسترشدين)

"Disunahkan mengqadha' sholat sunnah yang mempunyai waktu seperti sholat ied, witir, rawatib secara mutlak. Bahkan jika seseorang terbiasa melakukan sebagian dari sholat sunnah mutlak jika ia meninggalkannya pada waktu yang sudah biasa dilaksanakan sebab udzur maka sunnah baginya mengqadha' shalat mutlak itu supaya dirinya tidak condong pada hal yang bersifat enak-enakan atau kesenangan hidup. Dan tidak boleh mengqodho' sholat yang mempunyai sebab seperti sholat gerhana dan tahiyatul masjid. (Bughyatul Mustarsyidin)
Itulah Hukum Mengqadha' Shalat Sunnah, semoga dapat menambah pengetahuan kita tentang Islam, khususnya shalat.

18 August 2021

Inilah Asal Usul Shalat Jahriyah dan Sirriyah sebagai penambah pengetahuan kita tentang Islam.

Asal Usul Shalat Jahriyah dan Sirriyah

Dalam Islam, ada istilah Shalat Jahriyah dan Shalat Sirriyah. Keduanya, tentu ada asal usulnya. Ulasan tentang Asal Usul Shalat Jahriyah dan Sirriyah bisa disimak disini. Cakupannya adalah dari segi pengertian/maksud, asal usul, hikmah, dan referensinya. Mari kita telaah bersama.

Pengertian Shalat Jahriyah dan Sirriyah


Shalat jahriyah adalah shalat yang bacaannya dibaca keras/nyaring. Sedangkan shalat sirriyah adalah shalat yang bacaannya dibaca lirih/samar. Ketentuan yg sudah ditetapkan sebagai syariat ini dihukumi sunnah, berlaku utk shalat sendirian maupun shalat berjamaah.

Asal-usul Shalat Jahriyah dan Sirriyah


Bacaan keras atau pelan pada waktu yg ditentukan, berdasarkan keterangan Syeikh Ibrahim Al-Bajuri dalam kitabnya, Hasyiyah Al-Bajuri disebutkan:

Disunnahkan melirihkan bacaan ketika shalat Zhuhur dan Ashar karena pada zaman Nabi Muhammad SAW, orang Kafir Quraisy biasa menyakiti Nabi dan Shabatnya di dua waktu itu. Mereka juga sering mencaci Allah dan Rasulullah ketika mereka mendengar bacaan Al-Qur'an.

Maka orang Islam memilih melirihkan bacaan shalat Zhuhur dan Ashar demi menghindari kemungkinan yg lebih fatal. Dari sinilah asal usul shalat sirriyah.

Adapun di waktu Maghrib, orang Kafir Qurais sibuk dengn makan malam mereka, di waktu Isya' dan Shubuh mereka berisitirahat atau bersenang2. Mereka sibuk dgn kesenangan mereka sehingga tidak respek dgn ibadahnya orang Islam.

Kesempatan ini dimanfaatkan orang Islam utk beribadah semaksimal mungkin karena momennya tepat, sikonnya aman. Alhasil, bacaan shalat Maghrib, Isya' dan Shubuh dikeraskan atau dinyaringkan. Dari sinilah disunnahkan shalat jahriyah.

Sedangkan dalam shalat Jum'at dan Ied disunnahkan mengeraskan bacaan juga karena kedua shalat ini disyariatkan ketika keadaan sudah aman. Syariat shalat Jum'at dan shalat Ied yaitu ketika Nabi Muhammad SAW sudah hijrah ke Madinah.

Hikmahnya:

Disunahkan mengeraskan bacaan shalat pada malam hari karena malam merupakan waktu yg tepat berkholwat, yakni fokus beribadah. Oleh karenanya disunahkan mengeraskan bacaan utk menyempurnakan munajat seorang hamba kepada Allah, khususnya pada dua rakaat pertama. Karena pada umumnya, semangat orang yg shalat ada pada dua rakaat pertama.

Berbeda halnya dengan siang hari. Siang merupakan waktu sibuk dan berinteraksi dengan manusia. Oleh karenanya bacaan shalat di waktu siang sunnah dipelankan karena tidak ada tuntutan utk menyempurnakan munajat di waktu tersebut.

Referensi Shalat Jahriyah dan Sirriyah



حاشية البجيرمي على الخطيب - البجيرمي - ج ٢ - ص ٦٣-٦٤ - المكتبة الشاملة
قَوْلُهُ: (وَالْجَهْرُ بِالْقِرَاءَةِ) أَيْ وَإِنْ خَافَ الرِّيَاءَ بِخِلَافِ الْجَهْرِ خَارِجَ الصَّلَاةِ شَوْبَرِيٌّ. وَالْحِكْمَةُ فِي الْجَهْرِ فِي مَوْضِعِهِ أَنَّهُ لَمَّا كَانَ اللَّيْلُ مَحَلَّ الْخَلْوَةِ وَيُطْلَبُ فِيهِ السَّهَرُ شُرِعَ الْجَهْرُ فِيهِ طَلَبًا لِلَذَّةِ مُنَاجَاةِ الْعَبْدِ لِرَبِّهِ، وَخُصُّ بِالْأُولَيَيْنِ لِنَشَاطِ الْمُصَلِّي فِيهِمَا وَالنَّهَارُ لَمَّا كَانَ مَحَلَّ الشَّوَاغِلِ وَالِاخْتِلَاطِ بِالنَّاسِ طُلِبَ فِيهِ الْإِسْرَارُ لِعَدَمِ صَلَاحِيَّتِهِ لِلتَّفَرُّغِ لِلْمُنَاجَاةِ، وَأُلْحِقَ الصُّبْحُ بِالصَّلَاةِ اللَّيْلِيَّةِ لِأَنَّ وَقْتَهُ لَيْسَ مَحَلًّا لِلشَّوَاغِلِ عَادَةً. اهـ. ع ش عَلَى م ر. وَعِبَارَةُ اج: وَالْأَصْلُ فِيمَا ذُكِرَ «أَنَّ النَّبِيَّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - كَانَ يَجْهَرُ بِالْقِرَاءَةِ فِي الصَّلَوَاتِ كُلِّهَا فِي الِابْتِدَاءِ، فَكَانَ الْمُشْرِكُونَ يُؤْذُونَهُ وَيَسُبُّونَ مَنْ أَنْزَلَهُ وَمَنْ أُنْزِلَ عَلَيْهِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ {وَلا تَجْهَرْ بِصَلاتِكَ وَلا تُخَافِتْ بِهَا} [الإسراء: ١١٠] » الْآيَةَ. أَيْ لَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِك كُلِّهَا وَلَا تُخَافِتْ بِصَلَاتِك كُلِّهَا {وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلا} [الإسراء: ١١٠] بِأَنْ تَجْهَرَ بِصَلَاةِ اللَّيْلِ وَتُخَافِتَ بِصَلَاةِ النَّهَارِ، فَكَانَ يُخَافِتُ فِي الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ لِأَنَّهُمْ كَانُوا مُسْتَعِدِّينَ فِي هَذَيْنِ الْوَقْتَيْنِ، وَيَجْهَرُ فِي الْمَغْرِبِ لِشُغْلِهِمْ فِيهِ بِالْأَكْلِ وَالْعَشَاءِ، وَالصُّبْحِ لِكَوْنِهِمْ رُقُودًا، وَفِي الْجُمُعَةِ وَالْعِيدَيْنِ لِأَنَّ إقَامَتَهُمَا كَانَتْ بِالْمَدِينَةِ وَمَا كَانَ لِلْكُفَّارِ فِيهَا مِنْ قُوَّةٍ. وَهَذَا الْعُذْرُ وَإِنْ زَالَ بِغَلَبَةِ الْمُسْلِمِينَ فَالْحُكْمُ بَاقٍ لِأَنَّ بَقَاءَهُ يُسْتَغْنَى بِهِ عَنْ بَيَانِ السَّبَبِ لِأَنَّهُ خُلِّفَ عَنْهُ عُذْرٌ آخَرُ هُوَ كَثْرَةُ اشْتِغَالِ النَّاسِ فِي هَاتَيْنِ الصَّلَاتَيْنِ دُونَ غَيْرِهِمَا، وَقَدْ انْعَقَدَ الْإِجْمَاعُ عَلَى الْجَهْرِ فِيمَا ذُكِرَ اهـ.
حاشية الباجوري شرح ابن قاسم - الباجوري - ج ١ - ص ١٧٤ - المكتبة الحرمين
قوله الصبح)إنما طلب الجهر فيها مع أن الكفار كانوا حين سماعهم القرآن في صلاة النبي صلى الله عليه و سلم يسبون من أنزله و من أنزل عليه كما مر لأنهم يكونون في هذه الوقت نائمين و لذلك طلب الجهر في العشاء أيضا و في نهارية مقضية ليلا أو وقت صبح و أما المغرب فطلب الجهر فيه لأنهم كانوا يشتغلون في وقته بالعشاء و أما الجمعة و العيد فلأنه صلى الله عليه و سلم أقامهما بالمدينة و لم يكن للكفار فيها قوة و لما كانوا مستعدين للإيذاء في وقتي الظهر و العصر طلب الإسرار فيهما بل و في الليلة المقضية نهارا و هذا السبب و إن زال لكن الحكم المترتب عليه باق لأنه الحكمة المشروعية و الحكمة لا يلزم دوامها
وَيُسَنُّ أنْ يجهَرَ في صلاةِ الجُمُعةِ بالقراءةِ
عن الضَّحَّاكِ بنِ قَيسٍ، أنه سألَ النعمانَ بنَ بَشيرٍ: ماذا كان يقرأ به رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم يومَ الجُمُعةِ على أَثرِ سورةِ الجُمُعة؟ قال: كان يَقرأُ بـهَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الغَاشِيَةِ

Demikian Asal Usul Shalat Jahriyah dan Sirriyah. Semoga menjadi tambahan pengetahuan tentang dasar Islam, khususnya tentang shalat.

Judul lainnya bisa dicek di > Menu  > Daftar Isi > Label > Judul tertuju 

11 May 2021

Inilah niat dan bacaan pada shalat 2 hari raya; Idul Fitri & Idul Adha dari situs Pengetahuan Dasar Isalam.

NIAT DAN BACAAN SHALAT IDUL FITRI & IDUL ADH-HA

Mengingat bahwa amal ibadah akan dikategorikan maqbul hanya apabila didasari oleh ilmu pengetahuan tentangnya serta dilaksanakan sesuai dyariat Islam. Maka dari itu, disini diulas singkat tentang tata cara pelaksanaannya.

✔ Tata Cara Shalat Ied

Shalat Ied (Idul Fitri & Idul Adha) adalah termasuk ibadah sunnah yg sangat dianjurkan (Sunnah Muakkad). Pelaksanaannya boleh dilakukan secara sendirian atau berjamaah. Waktunya sepanjang waktu Dhuha. Tempatnya boleh di rumah, di masjid atau di tanah lapang.

Pada raka’at pertama, membaca 7 takbir dan mengangkat tangan, selain Takbiratul Ihram; Dan pada rakaat kedua, membaca 5 takbir dan mengangkat tangan, selain Takbiratul Intiqal (perpindahan rukun). Setelah shalat Ied, sunnah membaca/mendengarkan 2 khutbah.

✔ Niat Shalat Ied

Niat shalat sunnah `Idul Fitri sebagaimana berikut:

اُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ اِمِاماً/مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَالَى

USHOLLII SUNNATAN LI`IIDIL FITHRI ROK`ATAYNI IMAAMAN/MA’MUUMAN LILLAAHI TA`AALAA

( Aku niat shalat sunnah `Idul Fitri 2 raka`at, sebagai imam/makmum karena Allah Ta`ala.)

Adapun niat shalat `Idul Adh-ha sebagaimana berikut:

اُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْاَضْحٰى رَكْعَتَيْنِ اِمِاماً/مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَالَى

USHOLLII SUNNATAN LI`IIDIL ADH-HAA ROK`ATAYNI IMAAMAN/MA’MUUMAN LILLAAHI TA`AALAA

( Aku niat shalat sunnah `Idul Adh-ha 2 raka`at, sebagai imam/makmum karena Allah Ta`ala.)

✔ Bacaan Disela2 Takbir

Mengenai bacaan yg dibaca di antara takbir ke takbir sebagaimana berikut:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ وَلَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ اللهُ اَكْبَرْ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوّةَ اِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

SUBHAANALLAAHI WALHAMDU LILAAHI WALAA ILAAHA ILLALLAAHU WALLAAHU AKBAR, WALAA HAWLA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAHIL `ALIYYIL`AZHIIM

( Maha suci Allah, segala puji milik Allah, tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, tidak ada daya serta upaya kecuali dengn (pertolongan) Allah Yang Maha Tinggi lagi Agung.)

Sedngkan bacaan lainnya, dari doa iftitah sampai salam, sama persis dgn bacaan shalat pada umumnya. Selengkapnya, silahkan Klik Menu > Daftar Isi > Label > Shalat > Judul relevan. Thnx.


Lihat Juga:

18 April 2021

Inilah doa setelah Shalat Tarawih dan Witir Beserta Artinya dari situs Pengetahuan Dasar Islam. Doa berupa teks dan gambar, sdgkan artinya berupa teks saja. Mari kita kaji bersama.

Sebagaimana kita ketahui bahwa shalat Tarawih adalah shalat yg dilakukan pada malam bulan puasa atau bulan Ramadhan. Waktunya adalah setelah shalat Isya', sepanjang waktu Isya'. Tata caranya sebagaimana ketentuan shalat sunnah Tarawih yg telah ditetapkan, doanya sebagaimana doa Tarawih yg dianjurkan.

Adapun shalat witir adalah shalat ganjil, yakni shalat sunnah yg jumlah rakaatnya ganjil, boleh satu, tiga, hingga sebelas rakaat. Waktu pelaksanaanya adalah setelah shalat malam, sebagai penutup shalat malam. Berlaku pada malam bulan puasa atau malam bulan Ramadhan maupun di malam selain bulan Ramadhan, termasuk bulan Shafar ini. Tata cara lainnya sebagaimana ketentuan shalat sunnah Witir yg telah ditetapkan, doanya sebagaimana doa Witir yg dianjurkan. Baiklah.

Doa Shalat Tarawih ini dibaca setelah salam kesepuluh bagi yg shalat tarawih 20 rokaat, dan dibaca setelah salam keempat bagi yg shalat tarawih 8 rokaat. Inilah doanya:

Doa Shalat Tarawih Beserta Artinya.

اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا بِاْلإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ، وَلِفَرَائِضِكَ مُؤَدِّيْنَ، وَعَلَى الصَّلَوَاتِ مُحَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ، وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ، وَبِالنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَاءِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ، وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ، وَفِى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرَةِ الكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَبِحُوْرٍ عِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفَّيْنِ شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِنْ مَعِيْنٍ، مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ. وَحَسُنَ أُولۤئِكَ رَفِيْقًا. ذٰلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ. وَكَفٰى بِاللهِ عَلِيْمًا. اللهُمَّ اجْعَلْنَا فِىْ هٰذِهِ اللَّيْلَةِ اشَّريْفَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُولِيْنَ. وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْأَشْقِيَاءِ المَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَز

Artinya:
“Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang beriman sempurna, yang memenuhi kewajiban- kewajiban, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mendamba apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang teguh pada petunjuk, yang berpaling dari kesia-siaan, yang zuhud pada dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan ketentuan (qidho'), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berjalan di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan pakaian-pakaian sutra, yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni, dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, orang-orang jujur, para syuhada' dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah anugerah keutamaan dari Allah, dan cukuplah Allah Yang Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami berkat malam yang mulia dan berberkah ini termasuk orang-orang yang bahagia dan amal diterima, dan janganlah Engkau jadikan kami termasuk orang-orang yang celaka dan amal ditolak. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Maha Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”

Doa Shalat Witir Beserta Artinya.

Doa Setelah Shalat Witir

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ إِيْمَانًا دَائِمًا، وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا، وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا، وَنَسْأَلُكَ عَمَلاً صَالِحًا، وَنَسْأَلُكَ دِيْنًا قَيِّمًا، وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ، وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الْغِنَى عَنِ النَّاسِ

اَللَّهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخَشُّعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا، وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا اَللَّهُ، يَا اَللَّهُ، يَا اَللَّهُ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Artinya:

“Ya Allah! Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu iman yang tetap, kami memohon kepada-Mu hati yang khusyu’, kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, kami memohon kepada-Mu keyakinan yang benar, kami memohon kepada-Mu amal yang shaleh, kami memohon kepada-Mu agama yang lurus, kami memohon kepada-Mu kebaikan yang banyak, kami memohon kepada-Mu ampunan dan kesehatan, kami memohon kepada-Mu kesehatan yang sempurna, kami memohon kepada-Mu syukur atas kesehatan, dan kami memohon kepada-Mu tidak berharap kepada manusia. Wahai Allah, Tuhan kami! Terimalah dari kami; shalat kami, puasa kami, shalat malam kami, kekhusyu’an kami, kerendahan hati kami, ibadah kami, Sempurnakanlah kekurangan kami, wahai Allah (3×). Wahai Dzat Yang Maha Penyayang. Semoga rahmat Allah tercurahkan kepada sebaik-baik makhluk-Nya, Muhammad, keluarga dan sahabatnya semua, dan segala puji milik Allah, Tuhan semesta alam.”

Itulah doa setelah Shalat Tarawih dan Witir Beserta Artinya dari situs Pengetahuan Dasar Islam. Semoga doa berupa teks dan gambar bisa bermanfaat untuk umat. Amin Yra.

* Doa lainnya dapat ditemukan di: Menu > Daftar Isi > Label > Doa > Judul dimaksud. Trimakasih.
🙏

24 September 2019

TATA CARA PELAKSANAAN SHALAT ISTISQA' 
Shalat Istisqa' (istisqo') yaitu shalat dalam rangka meminta hujan. Shalat ini tergolong sebagai shalat sunnah yg dianjurkan oleh syariat Islam karena Nabi SAW melakukannya.

Shalat ini mempunyai aturan atau tata cara yg mirip dengn shalat hari raya. Dan tata cara selengkapnya adalah sebagai berikut:

1. Tiga hari sebelum pelaksanaan shalat Istisqa', Imam hendaknya memerintahkan jamaah masyarakat untuk bertaubat, bersedekah, keluar dari kezhaliman, berbuat baik pada musuh dan puasa tiga hari.

2. Pada hari keempat, imam keluar ke tanah lapang bersama masyarakat dengan memakai pakaian harian serta hati tenang dan tunduk.

3. Imam mengerjakan shalat dua raka’at bersama jamaah masyarakat seperti tata cara sholat ‘Id.

4. Setelah sholat dilanjutkan dengan berkhutbah, membalikkan selendangnya, serta memperbanyak do’a dan istighfar. 

5. Imam hendaknya berdo’a dengan do’a Rosulullah SAW.

6. Apabila air telah turun hujan, hendaknya masyarakat mandi di lembah dan bertasbih bila ada kilat dan petir.

Niat Shalat Istisqa' 

اُصَلِّيْ سُنَّةَ الْاِسْتِسْقاءِ رَكْعَتَيْنِ اِمِاماً/مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَالَى

USHOLLII SUNNATAL ISTISQOO-I ROK`ATAYNI IMAAMAN/MA’MUUMAN LILLAAHI TA`AALAA

( Aku niat shalat sunnah Istisqa' dua raka`at, menjadi imam/makmum karena Allah Ta`ala.)

Do'a Setelah Shalat Istisqa'

"اللهم اجعلها سقيا رحمة ولا تجعلها سقيا عذاب ولا محق ولا بلاء ولا هدم ولا غرق 

اللهم على الظراب والآكام ومنابت الشجر وبطون الأودية اللهم حوالينا ولا عينا 

اللهم اسقنا غيثا مغيثا هنيئا مريئا مريعا سحا عاما غدقا طبقا مجللا دائما إلى يوم الدين اللهم اسقنا الغيث ولا تجعلنا من القانطين

اللهم إن بالعباد والبلاد من الجهد والجوع والضنك ما لا نشكو إلا إليك 

اللهم أنبت لنا الزرع وأدر لنا الضرع وأنزل عينا من بركات السماء وأنبت لنا من بركات الأرض واكشف عنا من البلاء ما لا يكشفه أحد غيرك اللهم إنا نستغفرك إنك كنت غفارا فأرسل السماء علينا مدرارا".

Artinya:

Ya Allah, jadikanlah hujan ini sebagai siraman yang membawa rahmat dan jangan menjadikannya sebagai siraman yang membawa adzab, kecelakaan, bencana, kehancuran, dan ketenggelaman. 

Ya Allah, (jadikanlah hujan ini) meresap di bukit dan onggokan tanah serta menyirami akar-akar tumbuhan dan lembah-lembah. Ya Allah, jauhkanlah dari kami dan janganlah menjadi bencana bagi kami. 

Ya Allah, (jadikanlah hujan ini) meresap di bukit dan onggokan tanah serta menyirami akar-akar tumbuhan dan lembah-lembah. Ya Allah, jauhkanlah dari kami dan janganlah menjadi bencana bagi kami. 

Ya Allah, turunkan kepada kami hujan deras, yang menyenangkan, mengalir luas lagi lebat dan merata sampai hari kiamat.

Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami dan janganlah jadikan kami termasuk orang-orang yang putus asa.

Ya Allah, sesungguhnya para hamba(Mu) dan negeri-negeri mengalami kelelahan, kelaparan, dan kesempitan yang tidak bisa kami adukan kecuali kepada-Mu.

Ya Allah, tumbuhkanlah untuk kami tanaman-tanaman dan perbanyaklah untuk kami susu (hewan peliharaan kami). Turunkanlah kepada kami berkah langit dan tumbuhkanlah untuk kami berkah bumi. Hilangkanlah musibah dari kami. Tidak ada yang mampu menyibakkannya selain Engkau. Ya Allah, kami memohon ampunan-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun. Turunkanlah kepada kami banyak hujan dari langit.


20 June 2019

Inilah pembahasan singkat tentang syarat menjadi imam dən siapa yg lebih berhak dijadikan imam dalam shalat berjamaah, dari blog pengetahuan dasar Islam, sebuah blog yg membahas tentang pengaplikasian syariat Islam. Mudah2an materi ini menjadi pengingat atau penambah pengetahuan kita tentang islam.

SYARAT MENJADI IMAM DALAM SHALAT BERJAMAAH

Syarat utk menjadi imam dalam shalat berjamaah ada 6, yaitu:


1. Islam

2. Baligh
3. Aqil / Berakal
4. Laki-laki (utk makmum laki-laki dan perempuan*)
5. Fasih
6. Tidak udzur
7. Mampu melaksanakan rukun shalat.

YANG LEBIH BERHAK DIJADIKAN IMAM:


1. Paling fasih bacaannya

2. Paling wara'
3. Paling tua
4. Paling bijak

[Referensi: Fathul Bari: 11/442]


Keterangan:

* Siapa yang lebih berhak menjadi imam terdapat pada (gambar)


* Laki-laki bisa menjadi imam atas makmum laki-laki dan perempuan bahkan waria.


* Perempuan bisa menjadi imam atas makmum perempuan saja, tidak untuk laki-laki dan waria.


* Waria bisa menjadi imam atas perempuan, tidak bisa utk sesama waria dan laki-laki.



Catatan:

- Keterangan lain tentang shalat ada di Daftar Isi > Judul yg relevan > Label #SHALAT 

By Pengetahuan Dasar Islam (Pengdais).

27 January 2019



Di bawah ini merupakan tulisan tentang seputar Shalat Jum'at dan Khutbah Jum'at. Dua hal ini digabung karena keduanya tidaklah bisa dipisahkan adanya. Kalau boleh diistilahkan, bahwa Tiada Shalat Jum'at tanpa khutbah, dan tiada Khutbah Jum'at tanpa shalat Jum"at.

Kendati demikian, masing2 dari keduanya mempunyai syarat dan ketentuan tersendiri seperti halnya yg akan diuraikan berikut ini:

✔ Syarat Wajib Shalat Jum'at

Syarat wajibnya shalat Jum'at ada 7, yaitu:

1. Islam
2. Baligh
3. Berakal sehat
4. Merdeka (bukan budak)
5. Laki-laki
6. Sehat
7. Muqim (Bertempat tinggal tetap)

Syarat Sah Shalat Jum'at

Syarat Sah Shalat Jum'at 6 yaitu:

1. Dilakukan pada waktu Zhuhur
2. Dilakukan di dalam batasan sebuah wilayah
3. Dilakukan secara berjama'ah
4. Jumlah jamaah tidak kurang dari 40 orang laki-laki baligh yang merdeka yang mukmin di wilayah tersebut
5. Tidak didahului atau bersamaan dengan shalat Jum'at lain pada wilayah tersebut
6. Tidak mendahulukan shalat dari pada 2 khutbah
----------

Rukun Khutbah

Rukun Khutbah Jum'at ada 5 yaitu:

1. Memuji Allah didalam 2 (dua) khutbah
2. Bershalawat kepada Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam pada 2 khutbah
3. Berwasiat tentang ketaqwaan pada 2 khutbah
4. Membaca ayat dari Al-Qur'an pada salah satu dari 2 khutbah
5. Berdo'a untuk kaum mukminin dan mukminat pada khutbah yang akhir
----------

Syarat Khutbah

Syarat Khutbah ada 10 yaitu:

1. Dilaksanakan oleh seorang laki-laki
2. Suci dari dua hadats ( besar dan kecil )
3. Suci dari najis pada pakaian, badan dan tempat
4. Menutup aurat
5. Berdiri bagi yang mampu
6. Duduk diantara dua khutbah ( kira-kira melebihi thuma'ninah dalam shalat )
7. Bersegera antara 2 khutbah dan shalat
8. Menggunakan bahasa Arab ( mininal pada rukun2nya )
9. Didengar oleh 40 jama'ah
10. Dlakukan pada waktu Zhuhur
----------

Keterangan:

* Syarat dan rukun khutbah Jum'at berlaku juga utk khutbah Idul Fitri dn Idul Adha, kecuali poin nomor 9 & 10.

25 January 2019



Sunnah-sunnah shalat ialah hal2 yg disunnahkan sebelum, sewaktu, & sesudah shalat. Ada 20 hal yg tercatat dalam tulisan ini. Tercatat juga sunnah2 ab`adh shalat yg sengaja dilainkan karena ada ketentuan khusus terhadap sunnah2 tersebut.

Mudah2an dng banyaknya pengetahuan tentang sunnah2 shalat bisa meningkatkan nilai2 keimanan dan keislaman yg diaplikasikan dng  amal sholeh sehingga semakin dicintai Allah dan Rasulullah. Aamiin YRA.

Baiklah, ini dia 20 hal Sunnah sebelum, sewaktu, dan sesudah Shalat:

1. Adzan dan iqamah sebelum shalat
2. Mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ihram
3. Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri (brsedekap) ketika berdiri
4. Tawajjuh (menunduk dan khusyu')
5. Membaca do'a Iftitah pada rakaat pertama
6. Membaca ta'awwudz sebelum Fatihah
7. Mengeraskan suara bacaan pada shalat kategori malam
8. Mengucapkan "Aamiin" setelah Surah Al Fatihah
9. Membaca Surah atau ayat setelah membaca Al-Fatihah
10. Membaca takbir saat naik atau turun
11. Mengangkat kedua tangan saat mau ruku', setelah ruku', dan setelah tahiyat pertama.
12. Mengucapkan "Sami'a-Allahu liman hamidah robbana walakal hamdu" ketika i'tidal
13. Membaca do'a qunut pada shalat Subuh rakaat kedua setelah i'tidal*)
14. Duduk iftirasy pada setiap duduk
15. Meletakkan kedua tangan di atas kedua paha pada setiap duduk
16. Tasyahhud awal*)
17. Membuka telunjuk tangan kanan ketika menyebut  lafad "illallaah" ketika duduk tasyahhud
18. Duduk tawarruk pada duduk tasyahhud akhir
19. Mengucapkan salam yang kedua.
20. Berdo'a setelah shalat
------------------

✔ Do'a Setelah Shalat


اَللّهُمَّ اَجِرْنَا مِنَ النَّارِ (٣كالي) اَللّهُمَّ اَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ وَاِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلَامُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ دَارَكَ دَارَالسَّلَامِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَاذَاالْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ. اَللّهُمَّ اَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ.

Bacaannya:
ALLOOHUMMA AAJIRNAA MINAN-NAAR (3X). ALLOOHUMMA ANTAS-SALAAM WA MINKAS SALAAM WA ILAYKA YA'UUDUS SALAAM, FAHAYYINAA ROBBANAA BIS-SALAAM WA ADKHILNAL JANNATA DAAROKA DAAROS SALAAM, TABAAROKTA ROBBANAA WA TA'AALAYTA YAA DZAL-JALAALI WAL-IKROOM. ALLOOHUMMA A'INNA 'ALAA DZIKRIKA WA SYUKRIKA WA HUSNI 'IBAADATIKA.

Artinya:
Ya Allah, selamatkanlah kami dari neraka (3x). Ya Allah, Engkaulah Yang Memberi Keselamatan dan keselamatan itu memang dari Engkau. Dan keselamatan itu berpulang kepada Engkau. Maka hidupkanlah kami dng keselamatan dan masukkanlah kami ke surga yaitu kampung Engkau dng keselamatan. Maha Suci Engkau Wahai Tuhan kami, dan Engkau Maha Tinggi Wahai Dzat Yang Memiliki Keagungan dan Kemuliaan. Ya Allah tolonglah kami utk selalu mengingatMU dan selalu bersyukur kepadaMU dan sebaik2 abdi-MU.
------------

Keterangan:

*) Adalah termasuk sunnah ab'adh yg apabila lupa tidak dilaksanakan maka sunnah diganti sujud syahwi, yaitu sujud dua kali setelah akhir bacaan tasyahhud akhir sebelum salam. Bacaan sujud ini yaitu: SUBHAANAL LADZII LAA YANAAMU WALAA YANSAA (3X), yg artinya: Maha Suci Allah Yang Tidak Tidur dan Tidak Lupa.

✔ Sunnah Ab’ad Ab'ad shalat ada 4 yaitu:

1. Membaca tasyahhud awal
2. Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad dalam tasyahhud awal
3. Membaca shalawat kepada keluarga Nabi Muhammad dalam Tasyahhud Akhir
4. Membaca Do’a Qunut dalam Shalat Subuh dan Shalat Witir setelah pertengahan Ramadhan hingga akhir Ramadhan

✔ Apabila sunnah Ab'ad terlupa tidak dikerjakan maka sunnah menambah Sujud Sahwi sebelum salam.

20 January 2019



Shalat bisa sah tapi bisa batal. Shalat akan sah apabila syarat dan rukunnya dikerjakan dengan baik dan akan batal apabila ayarat dan rukunnya tidak dikerjakan sebagaimana mestinya.

Rukun Islam yg kedua ini memang dikenal murah karena tanpa biaya, tetapi susah karena ada syarat dan rukun yg harus dipenuhi. Termasuk di dalamnya yaitu tentang sesuatu yg bisa membatalkankan shalat.

Mengenai ini, akan diuraikan secara rinci 14 hal yg bisa membatalkan shalat, yaitu sbb:

1. Berhadats (seperti kentut dan kencing).
2. Terkena najis, jika tidak dihilangkan seketika, tanpa dipegang atau diangkat (dengan tangan atau selainnya).
3. Terbuka aurat, jika tidak ditutup dng seketika.
4. Mengucapkan dua huruf atau satu huruf selain bacaan shalat yang dapat difaham.
5. Mengerjakan sesuatu yang membatalkan puasa dengan sengaja.
6. Makan yang banyak sekalipun lupa.
7. Bergerak dengan tiga gerakan berturut-turut sekalipun lupa.
8. Melompat yang luas.
9. Memukul yang keras.
10. Menambah rukun fi’li dengan sengaja.
11. Mendahului imam dengan dua rukun fi’li secara sengaja.
12. Terlambat dua rukun fi’li tanpa udzur. (bagi makmum)
13. Niat akan membatalkan shalat.
14. Mensyaratkan berhenti shalat dengan sesuatu dan ragu utk  memberhentikannya.

-------------

Keterangan :

- Maksud 2 poin akhir adlh bahwa shalat menjadi batal kalau ada niat utk membatalkannya atau ada syarat tertentu utk menghentikan shalat. Seperti: "Aku akan menghentikan shalat kalau tamu datang", dsb.

- Shalat yg batal secara syariat harus diulang pada waktunya atau diganti pd waktu yg lain.


16 January 2019

Inilah kumpulan do'a setelah 6 Shalat Sunnah populer atau shalat sunnah yg biasa dilaksanakan oleh kebanyakan orang Islam. Doa shalat sunnah populer meliputi: Doa shalat Tahajjud, Hajat, Istikharah, Dhuha, Tarawih dan Witir.


Doa2nya sudah dilengkapi harkat sehingga mudah dibaca. Apabila Anda ingin menyimpan & membacanya Anda bisa simpan laman ini di browser atau screenshot saja agar bisa dibaca offline.

Adapun doa2nya adalah sebagai berikut:

1. Doa Setelah Shalat Tahajjud
دعاء بعد صلاة التهجد
اللَّهُمَّ لَكَ الحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، وَلَكَ الحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، وَلَكَ الحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، أَنْتَ الحَقُّ، وَوَعْدُكَ الحَقُّ، وَقَوْلُكَ الحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الحَقُّ، وَالجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّونَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ إِلَهِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ.


2. Doa Setelah Shalat Hajat
دعاء بعد صلاة الحاجات
لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ الْحَلِيمُ الْكَرِيمُ سُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ . اللَّهُمَّ اِنِّي أَسْأَلُكَ أَلا تَدَعَ لِي ذَنْبًا إِلا غَفَرْتَهُ وَلا هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلا قَضَيْتَهَا لِي. ( ثُمَّ يَسْأَلُ اللَّهَ مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ مَا شَاءَ فَإِنَّهُ يُقَدَّرُ " رواه ابن ماجة 

3. Doa Setelah Shalat Istikharah
دعاء بعد صلاة الاستخارة
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي أَوْ قَالَ عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ فَاقْدُرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِي ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي أَوْ قَالَ فِي عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِي عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِي قَالَ وَيُسَمِّي حَاجَتَهُ ))

4. Doa Setelah Shalat Dhuha
دعاء بعد صلاة الضحى
اَللّٰهُمَّ إِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاؤُكَ ، وَالْبَهَاءَ بَهَـاؤُكَ ، وَالْجَمَالَ جَمَـالُكَ ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُـكَ ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُـكَ  ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ ، اَللّٰهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِيْ فِي السَّمَۤاءِ فَأَنْزِلْهُ ، وَإِنْ كَانَ فِي اْلأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ ، وَإِنْ كَانَ بَعِيْداً فَقَرِّبْهُ ، وَإِنْ كَانَ قَلِيْلًا فَكَثِّرْهُ ، وَإِنْ كَانَ مُعْسِرًا فَيَسِّرْهُ ، وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ ، بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَالِك وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ وَعِصْمَتِكَ ، اَللّٰهُمَّ آتِنِيْ مَا آتَيْتَ بِهٖ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ  مَعَ الْخَيْرِ وَ الْعَافِيَةِ التَّۤامَّةِ فِي الدَّارَيْنِ ، آمين

5. Doa Setelah Shalat Tarawih
 دعاء بعد صلاة التراويح
اَللَّهُمَّ اجْعَلْناَ بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنْ، وَلِلْفَرَآئِضِ مُؤَدِّيْنَ، وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكاَةِفَاعِلِيْنَ، وَلَمَاعِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِى الْأَخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَآءِ رَاضِيْنَ، وَلِلنَّعْمَآءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلَآءِ صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَآءِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَآئِرِيْنَ، وَاِلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ، وَاِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَمِنْ حُوْرٍ عِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آَكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفَّى شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَاَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مَنْ مَعِيْنٍ، مَعَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ، وَحَسُنَ أُوْلَئِكَ رَفِيْقًا، ذَلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هَذَا الشَّهْرِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَآءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَلاَ تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَآءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَآاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

6. Doa Setelah Shalat Witir
دعاء بعد صلاة الوتر
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ إِيْمَانًا دَائِمًا، وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا، وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا، وَنَسْأَلُكَ عَمَلاً صَالِحًا، وَنَسْأَلُكَ دِيْنًا قَيِّمًا، وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ، وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الْغِنَى عَنِ النَّاسِ.
اَللَّهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخَشُّعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا، وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا اَللَّهُ، يَا اَللَّهُ، يَا اَللَّهُ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Keterangan:
~ Tulisan ini merupakan pelengkap tulisan sebelumnya yaitu tentang niat shalat sunnah non rawatib.
~ Keterangan lain tentang shalat ada di Label #SHALAT, Keterangan lain tentang do'a ada di Label #DOA dari Pengetahuan Dasar Islam (Pengdais).


10 January 2019

BACAAN NIAT SHALAT SUNNAH NON RAWATIB DAN KETERANGANNYA

Shalat sunnah ada rawatib ada non rawatib. Shalat sunnah rawatib sekaligus bacaan niatnya telah diulas pada judul posting sebelumnya sedgkan shalat sunnah bukan rawatib beserta bacaan niatnya akan diulas di bawah nanti.

Pada dasarnya, Shalat sunnah non rawatib dapat didefinisikan sebagai shalat sunnah yg tidak mengiringi shalat fardhu. Tidak ada juga embel2 qabliyah atau ba'diyah pada namanya. Maka shalat sunnah non rawatib ini memiliki nama, status, ciri2, tata cara, dan bacaan niat tersendiri.

Shalat sunnah non rawatib biasanya mempunyai hikmah dan keutamaan tersendiri. Maka banyak orang Islam tertarik mengamalkannya. Apabila itu termasuk Anda, dn sedang mencari2 bacaan niat shalat sunnah yg bukan rawatib ya disinilah tempatnya.

Baik.Inilah Niat shalat sunnah non rawatib disertai bacaan dan artinya demi kemudahkan membacanya. Adapun keterangannya mudah2an menjadi pengenalan dasar tentangnya.

1. NIAT SHALAT SUNNAH TAHAJJUD

ﺃﺻﻠﻲ ﺳﻨﺔ ﺍﻟﺘﻬﺠﺪ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ﻣﺴﺘﻘﺒﻞ ﺍﻟﻘﺒﻠﺔ ﻟﻠﻪﺗﻌﺎﻟﻰ

Bacaannya:
USHOLLII SUNNATAT-TAHAJJUDI ROK`ATAYNI MUSTAQBILAL-QIBLATI LILLAAHI TA`AALAA

Artinya:
Aku niat shalat  sunnah tahajjud dua rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala 

Keterangan:

- Shalat ini dilakukan pada waktu malam setelah tidur walaupun sebentar. Oleh karena itu, shalat tahajjud disebut dengan shalat malam.

2. NIAT SHALAT SUNNAH HAJAT

ﺃﺻﻠﻲ ﺳﻨﺔ ﺍﻟﺤﺎﺟﺔ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ﻣﺴﺘﻘﺒﻞ ﺍﻟﻘﺒﻠﺔ ﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ
Bacaannya:
USHOLLII SUNNATAL-HAAJAATI ROK`ATAYNI MUSTAQBILAL-QIBLATI LILLAAHI TA`AALAA

Artinya:
Aku niat shalat sunnah hajat dua rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala

Keterangan:

- Shalat ini dilakukan pada waktu2 mustajab seperti di antara shalat Maghrib dan Isya’ dan sepertiga terakhir malam.

3. NIAT SHALAT SUNNAH ISTIKHARAH

ﺃﺻﻠﻲ ﺳﻨﺔ الْاِسْتِخَارَةِ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ﻣﺴﺘﻘﺒﻞ ﺍﻟﻘﺒﻠﺔ ﻟﻠﻪﺗﻌﺎﻟﻰ

Bacaannya:
USHOLLII SUNNATAL-ISTIKHOOROTI ROK`ATAYNI MUSTAQBILAL-QIBLATI LILLAAHI TA`AALAA

Artinya:
Aku niat shalat sunnah istikharah dua rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala

Keterangan:

Shalat ini dilakukan pada waktu-waktu mustajab dan pada saat-saat kesulitan memilih satu diantara dua atau banyak pilihan rencana dan lainnya.

4. NIAT SHALAT SUNNAH DHUHA

ﺃﺻﻠﻲ ﺳﻨﺔ ﺍﻟﻀﺤﻰ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ﻣﺴﺘﻘﺒﻞ ﺍﻟﻘﺒﻠﺔ ﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ

Bacaannya:
USHOLLII SUNNATATDH-DHUHAA ROK`ATAYNI MUSTAQBILAL-QIBLATI LILLAAHI TA`AALAA

Artinya:
Aku niat shalat sunnah dhuha dua rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala

Keterangan:

- Shalat ini dilaksanakan pada pagi hari di saat matahari setinggi tombak sampai matahari di atas ubun-ubun.

5. NIAT SHALAT SUNNAH TARAWIH

ﺃﺻﻠﻲ ﺳﻨﺔ ﺍﻟﺘﺮﺍﻭﻳﺢ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ﻣﺴﺘﻘﺒﻞ ﺍﻟﻘﺒﻠﺔ مأمُوْمًا ﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ

Bacaannya:
USHOLLII SUNNATAT-TAROOWIIHI ROK`ATAYNI MUSTAQBILAL-QIBLATI MA'MUUMAN LILLAAHI TA`AALAA

Artinya:
Aku niat shalat sunnah tarawih dua rakaat, menghadap kiblat, sbg makmum karena Allah Ta’ala

Keterangan:

- Shalat ini dilakukan pada bulan Ramadhan saja, dilaksanakan setelah shalat Isya’.

6. NIAT SHALAT SUNNAH WITIR

ًﺃﺻﻠﻲ ﺳﻨﺔ ﻣﻦﺍﻟﻮﺗﺮ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ﻣﺴﺘﻘﺒﻞ ﺍﻟﻘﺒﻠﺔ  ﻟﻠﻪﺗﻌﺎﻟﻰ

Bacaannya:
USHOLLII SUNNATAN MINAL-WITRI ROK`ATAYNI MUSTAQBILAL-QIBLATI LILLAAHI TA`AALAA

Artinya:
Aku niat shalat sunnah dua rakaat dari witir, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala

Keterangan:

- Shalat ini dilakukan pada malam hari sebagai penutup shalat sunnah yang lain, dilaksanakan setelah shalat Isya’. Jumlah rakaatnya harus ganjil, dan niat raka’at ganjilnya ini:

ًﺃﺻﻠﻲ ﺳﻨﺔ ﻣﻦﺍﻟﻮﺗﺮ ﺭﻛﻌﺔً ﻣﺴﺘﻘﺒﻞ ﺍﻟﻘﺒﻠﺔ ﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ

Bacaannya:
USHOLLII SUNNATAN MINAL-WITRI ROK`ATAN MUSTAQBILAL-QIBLATI LILLAAHI TA`AALAA

Artinya:
Aku niat shalat sunnah satu rakaat dari witir, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala

7. NIAT SHALAT SUNNAH TAHIYATUL MASJID

ﺃﺻﻠﻲﺳﻨﺔً ﺗﺤﻴﺔ ﺍﻟﻤﺴﺠﺪ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ﻣﺴﺘﻘﺒﻞ ﺍﻟﻘﺒﻠﺔ ﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ

Bacaannya:
USHOLLII SUNNATAN TAHIYYATAL-MASJIDI ROK`ATAYNI MUSTAQBILAL-QIBLATI LILLAAHI TA`AALAA 

Artinya:
Aku niat shalat sunnah tahiyatul masjid dua rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala )

Keterangan:

- Shalat ini dilakukan setiap kita masuk masjid, sebelum duduk.
----------

Keterangan:

- Shalat sunnah non rawatib adalah shalat sunnah yg tidak menyertai shalat fardhu. Shalat sunnah ini tidak terikat dng pelaksanaannya entah sebelum atau sesudahnya. Contohnya seperti di atas. Korelasinya dng judul sebelumnya.

- Niat (Arti) akan sah apabila dibaca dalam hati, berbarengan dengan ucapan Takbiratul Ihram. Apabila niat sah maka akan menghantarkan sah nya shalat. Tapi bila niat tidak sah maka pasti shalat tidak sah, karena ada salah satu rukun shalat yakni niat tidak sah.

- Shalat sunnah sangat banyak macamnya. Tata cara pelaksanaan, niat dan do’anya juga bermacam-macam.

- Semua shalat sunnah di atas adalah shalat sunnah non rawatib yang tata cara (syarat dan rukun)  pelaksanaannya sama dengan shalat fardhu. Yang berbeda hanyalah niat saja. 

09 October 2018

NIAT SHALAT SUNNAH RAWATIB DAN KETERANGANNYA

Niat Shalat Sunnah Rawatib adalah niat shalat sunnah sebelum atau sesudah shalat fardhu. Shalat sunnah rawatib sebagai shalat sunnah yg mengiringi shalat fardhu ada yg muakkad (sangat dianjurkan) dan ada yg tidak begitu dianjurkan (ghairu muakkad).

Akan tetapi yg namanya sunnah, pasti ada keistimewaan atau keutamaan di dalamnya. Inilah keyakinan yg diyakini mayoritas orang Islam lintas madzhab. Dua diantara keistimewaan yg dominan ialah sebagai penyempurna shalat fardu dan sebagai pembuktian cinta kepada Allah demi mengharap ridho dari Allah.

Maka dari itu, disini dituliskan niat shalat sunnah rawatib secara umum demi mendapatkan keustimewaan tersebut. Niat shalat sunnah rawatib disini dilengkapi tulisan Arab, bacaan dan artinya demi kemudahannya. Baik ini dia niatnya:


1. NIAT SHALAT SUNNAH SEBELUM ZHUHUR


اُصَلِّيْ سُنَّةً قَبْلِيَةَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Bacaannya:

USHOLLII SUNNATAN QOBLIYATAZH-ZHUHRI ROK’ATAYNI MUSTAQBILAL QIBLATI, LILLAAHI TA’AALA

Artinya:

Aku niat shalat sunnah sebelum Zhuhur 2 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.

2. NIAT SHALAT SUNNAH SESUDAH ZHUHUR

اُصَلِّيْ سُنَّةً بَعْدِيَةَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Bacaannya:

USHOLLII SUNNATAN BA’DIYATAZH-ZHUHRI ROK’ATAYNI MUSTAQBILAL QIBLATI, LILLAAHI TA’AALA)

Artinya:
Aku niat shalat sunnah setelah Zhuhur 2 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.

3. NIAT SHALAT SUNNAH SEBELUM ‘ASHAR

اُصَلِّيْ سُنَّةً قَبْلِيَةَ الْعَصْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Bacaannya:

USHOLLII SUNNATAN QOBLIYATAL ‘ASHRI ROK’ATAYNI MUSTAQBILAL QIBLATI, LILLAAHI TA’AALA

Artinya:

Aku niat shalat sunnah sebelum ‘Ashar 2 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.

4. NIAT SHALAT SUNNAH SEBELUM MAGHRIB

اُصَلِّيْ سُنَّةً قَبْلِيَةَ الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Bacaannya;

USHOLLII SUNNATAN QOBLIYATAL MAGHRIBI ROK’ATAYNI MUSTAQBILAL QIBLATI, LILLAAHI TA’AALA

Artinya:

Aku niat shalat sunnah sebelum Maghrib 2 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.

5. NIAT SHALAT SUNNAH SESUDAH MAGHRIB

اُصَلِّيْ سُنَّةً بَعْدِيَةَ الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Bacaannya:

USHOLLII SUNNATAN BA’DIYATAL MAGHRIBI ROK’ATAYNI MUSTAQBILAL QIBLATI, LILLAAHI TA’AALA

Artinya:

Aku niat shalat sunnah setelah Maghrib 2 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.

6. NIAT SHALAT SUNNAH SEBELUM ‘ISYA

اُصَلِّيْ سُنَّةً قَبْلِيَةَ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Bacaannya:

USHOLLII SUNNATAN QOBLIYATAL ‘ISYAA-I ROK’ATAYNI MUSTAQBILAL QIBLATI, LILLAAHI TA’AALA

Artinya:

Aku niat shalat sunnah sebelum ‘Isya’ 2 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.

7. NIAT SHALAT SUNNAH SESUDAH ‘ISYA’

اُصَلِّيْ سُنَّةً بَعْدِيَةَ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Bacaannya:

USHOLLII SUNNATAN BA’DIYATAL ’ISYAA-I ROK’ATAYNI MUSTAQBILAL QIBLATI, LILLAAHI TA’AALA)

Artinya:

Aku niat shalat sunnah setelah ‘Isya’ 2 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.

8. NIAT SHALAT SUNNAH SEBELUM SUBUH

اُصَلِّيْ سُنَّةً قَبْلِيَةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Bacaannya:

USHOLLII SUNNATAN QOBLIYATASH-SHUB-HI ROK’ATAYNI MUSTAQBILAL QIBLATI, LILLAAHI TA’AALA

Artinya:

Aku niat shalat sunnah sebelum Subuh 2 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.

---------
Keterangan:

- (Arti )Niat akan sah apabila dibaca dalam hati, berbarengan dengan ucapan Takbiratul Ihram. Apabila niat sah maka akan menghantarkan sah nya shalat. Tapi bila niat tidak sah maka pasti shalat tidak sah, karena ada salah satu rukun shalat yakni niat tidak sah.
 
- Shalat sunnah rawatib yang terdiri dari empat raka’at, cukup diganti kata “rok’atayni” yang berarti dua raka’at menjadi “arba'a raka'aatin" (اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ) seperti halnya shalat sunnah sebelum shalat Ashar yg disebut dgn Shalat Sunnah Ghairu Muakkadah.

- Shalat rawatib adlh sebagai pelengkap atau penyempurna shalat fardhu yang dilakukan dengan kekhusyu’an kurang maksimal, atau sebagai penambah nilai pahala bagi yang sudah mampu mendirikan shalat fardhu dengan kekhusyu’an maksimal, atau sebagai jalan mendapatkan Ridho dari Allah SWT.

- Mengenai tata caranya tidak jauh berbeda dengan tata cara shalat fardhu. Hanya niatnya saja yang membedakan antara keduanya.

09 September 2018

Inilah bacaan-bacaan yg dibaca ketika shalat dari takbiratul ihram sampai salam. Bacaan2 shalat disini dilengkapi tulisan Arabnya, cara bacanya beserta artinya.

Mudah2an semua upaya ini bisa membuat para pembaca situs Pengetahuan Dasar Islam (Pengdais), baik orang Islam laki2, perempuan, dewasa dan anak2, semua merasa termudahkan dalam memahaminya. Baiklah ini dia bacaannya:

BACAAN-BACAAN KETIKA SHALAT BESERTA ARTINYA


1. Bacaan Takbiratul Ihram
Dibaca sambil mengangkat kedua tangan sejajar telinga sambil menyertakan niat shalat di dalam hati.
اَللَّهُ اَكْبَرْ

Bacaannya:
ALLAAHU AKBAR
Artinya:
Allah Maha Besar

2. Do’a Iftitah
Sunnah dibaca setelah takbiratul ihram sebelum surah al Fatihah. 

كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَنَ اللَّهِ بُكْرَةُ وَأَصِيْلًا. إِنِّيْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لَا شَريْكَ لَهُ وَبِذَالِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْن. 

Bacaannya:
KABIIROW WALHAMDU LILLAAHI KATSIIROO, WASHUBHAANAL LOOHI BUKROTAW WA ASHIILAA, INNII WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHOROS SAMAAWAATI WAL ARDHO HANIIFAM MUSLIMAW WAMAA ANA MINAL MUSYRIKIIN. INNA SHOLATII WA NUSUKII WA MAHYAAYA WA MAMAATII LILLAAHI ROBBIL 'AALAMIIN. LAA SYARIIKA LAHUU WA BIDZAALIKA UMIRTU WA ANA MINAL MUSLIMIIN.

Artinya:
Dengan kebesaran-NYA, dan puja-puji yg banyak hanya bagi Allah, dan Maha Suci Allah sbg tasbih pagi dan sore. Sungguh aku hadapkan wajahku kpd Dzat yg menciptakan langit dan bumi dng lurus (patuh) dan pasrah. Dan aku bukanlah termasuk orang yg syirik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku adlh utk Allah Tuhan Semesta Alam. Aku tidak menduakan-NYA, dan dng itulah aku diperintah, dan aku benar2 termasuk org yg berpasrah diri (muslim).

3. Surah Al Fatihah
Dibaca keras pada shalat kategori malam, dan dibaca lembut, sekedar terdengar telinga sendiri pada shalat kategori siang

اَعٌوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمَ. اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. ملِكِ يَوْمِ  الدِّيْنِ. إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا  الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ، غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ. اَمِيْنْ.اه

Bacaannya:
A'UUDZU BILLAAHI MINASY SYAITHOONIR ROJIIM. BISMILLAAHIR ROHMAANIRROHIIM. ALHAMDU LILLAAHI ROBBIL 'AALAMIIN. ARROHMAANIR ROHIIM. MAALIKI YAUMIDDIIN. IYYAAKA NA'BUDU WA IYYAAKA NASTA'IIN. IHDINASH SHIROOTHOL MUSTAQIIM. SHIROOTHOL LADZIINA AN'AMTA 'ALAYHIM, GHOYRIL MAGHDHUUBI 'ALAYHIM WALADH DHOOOOOLLIIN. AAAMIIN.

Artinya:
Aku berlindung kpd ALLAH dari gangguan syaitan terkutuk. Dengan nama ALLAH Yang Pengasih Penyayang. Segala pujian bagi Allah Tuhan semesta Alam. Yang Maha Pengasih Penyayang. Penguasa di hari Kiamat. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah, dan hanya kepada Engkaulah kami minta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yg lurus, yaitu jalannya orang yg Kau beri nikmat, bukan jalan orang2 yg sesat. Kabulkanlah.

4. Bacaan Ruku’

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ 
(tiga kali)

Bacaannya:
SUBHAANA ROBBIYAL 'AZHIIMI WABIHAMDIHI

Artinya:
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan segala puji bagi NYA.

5. Bacaan I’tidal

سَمِعَ اللّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ ، رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّمَاوَاتِ وَ مِلْءُ الْأَرْضِ وَ مِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعدُ

Bacaannya:
SAMI'ALLOOHU LIMAN HAMIDAH, ROBBANAA LAKAL HAMDU MIL-US SAMAAWAATI WA MIL-UL ARDHI WA MIL-U MAA SYI'TA MINN SYAY-IM BA'DU.

Artinya:
Allah pasti mendengar orang yg memujiNYA. Ya Robb, segala puji bagi MU, sepenuh langit, bumi, dan apa2 yg Kau kehendaki kelak.

6. Bacaan Qunut

اللَّهُمَ اهْدِني فِيمَنْ هَدَيْت. وَعافِني فِيمَنْ عافَيْت . وتَوَلَّني فيمن تَوَلّيْت .وبارِكْلِي فِيما اَعْطَيْت .وقِنِي بِرَحْمَتٍكَ شَرَّ ما قَضَيْت . فَاِنَّكَ تَقْضِي ولا يُقْضَى عَلَيْك . واِنَّهُ لايُذِلُّ مَنْ وَالَيْت . ولا يُعِزُّ مَنْ عادَيْت. تَبارَكْتَ رَبَّنا وتَعالَيْت فَلَكَ الْحَمْدُ علىَ ما قَضَيْت . اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتٌوْبُ اِلَيْك . وصَلَّى الله على سيدنا محمد نِ النَّبِيٍّ الْاُمِّيِّ وعلى اله وصَحْبِه وسلَّم

Bacaannya:
ALLOOHUMMAH-DINII FII MAN HAYT, WA'AAFINII FII MAN 'AAFAYT, WA TAWALLANII FII MAN TAWALLAYT, WA BAARIKLII FII MAA A'THOYT, WA QINII BIROHMATIKA SYARRO MAA QODHOYT. FA-INNAKA TAQDHII WALAA YUQDHOO 'ALAYK, WA-INNAHUU LAA YUDZILLU MAW-WAALAYT. TABAAROKTA ROBBANAA WA TA'AALAYTA FALAKAL HAMDU 'ALAA MAA QODHOYT, ASTAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAYK, WA SHOLLALLAAHU 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADININ NABIYYIL UMMIYYI WA 'ALAA AALIHII WA SALLAM.

Artinya:
Ya ALLAH, berilah aku hidayah seperti org yg telah Kau beri hidayah, dan sehatkan aku seperi org yg Kau sehatkan, dan tolonglah aku seperti org yg Kau tolong, dan berkatilah apa2 yg telah Kau berikan, dan jagakanlah aku dengan rahmatMU dari kejelekan yg telah Kau tentukan. Sesungguhnya Engkau Yang menetapkan, bukanlah ditetapkan. Dan sungguh tidak akan hina orang yg Kau tinggikan, dan tidak akan mulia orang yg Kau rendahka. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami juga Maha Tinggi, maka segala puji atas yang Kau tetapkan. Aku mohon ampun kepadaMU dan bertaubat kepadaMU. Semoga Allah memberi rahmat dan kesejahteraan atas Nabi Muhammad yg ummi, keluarganya dan kerabatnya.

7. Bacaan Sujud

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
(3x)

Bacaannya:
SUBHAANA ROBBIYAL A'LAA WA BIHAMDIH

Artinya:
Maha suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan segala puji bagi-NYA.

8. Bacaan Diantara Dua Sujud

رَبِّ اغْفِرْلي وَارْحَمْني وَاجْبُرْني وَارْفَعْني وارزُقْني واهْدِني وعافِني واعْفُ عَنِّي .

Bacaannya:
ROBBIGH-FIRLII WARHAMNII WAJBURNII WARFA'NII WARZUQNII WAHDINII WA'AAFINII WA'FU 'ANNII

Artinya:
Tuhanku, ampunilah aku, kasihanilah aku, tutupilah aibku, angkatlah derajatku, berikanlah rizki untukku, berikanlah hidayah kepadaku, berikanlah kesehatan kepadaku dan ma'afkanlah kesalahanku.

9. Bacaan Tahiyat
Dibaca sekedar terdengar telinga sendiri. Batas bacaan tahiyat awal sbgmn tanda * sdgkan tahiyat akhir dibaca full.

التَّحِيَّاتُ الْمُبارَكاتُ الصَّلَواتُ الطَّيِّباتُ لِله . السلام علَيْكَ اَيُّها النَّبِيُّ ورَحْمةُ اللهِ وبَرَكاتُهُ . السّلامُ عَلَيْنا وعَلَى عِبادِاللهِ الصّالِحِين . اَشْهَدُ اَنْ لا اِلَهَ اِلّا اللهُ واَشْهد اَنَّ محمدًا رَسُولُ الله . اللّهُمّ صَلِّ علَى
سيدِنا محمدٍ
*
وَعلىَ اَلِ سيدِنا محمدٍ كما صَلَّيْتَ
 عَلى سيِدنا اِبْراهِيم وعَلى ال سيدِنا اِبْراهيم . وَبارِكْ علَى سيدِنا محمدٍ وَعلىَ اَلِ سيدِنا محمدٍ كما بارَكْتَ على سيدِنا ابراهيم وَعلى اَلِ سيدِنا ابراهيمَ   فِى الْعالَمِيْنَ رَبَّنا اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Bacaannya:
ATTAHIYYAATUL MUBAAROKAATUTH THOYYIBAATU LILLAAH. ASSALAAMU 'ALAYKA AYYUHAN NABIYYU WA ROHMATULLOOHI WA BAROKAATUH. ASSALAAMU 'ALAYNAA WA 'ALAA 'IBAADILLAAHISH SHOOLIHIIN. ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR ROSUULULLOOH. ALLOOHUMMA SHOLLI  'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD *) WA 'ALAA ALI SAYYIDINAA MUHAMMAD KAMAA SHOLLAYTA 'ALAA SAYYIDINAA IBROOHIIM WA 'ALAA  AALI SAYYIDINAA IBROOHIIM. WA BAARIK 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD WA 'ALAA  AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD KAMAA BAAROKTA 'ALAA SAYYIDINA IBROOHIIM WA 'ALAA  AALI SAYYIDINAA IBROOHIIM. FIL 'AALAMIINA ROBBANAA INNAKA HAMIIDUM MAJIID.

Keterangan:
*) = batas tahiyat awal

Artinya:
Penghormatan berberkah pun kasih sayang yg baik hanya milik ALLAH. Salam sejahtera atas engkau wahai Nabi, pun juga rahmat dan keberkahan. Semoga kesejahteraan atas kami dan hamba2 yg sholeh. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah. Ya Allah, rahmatilah junjungan kami, Nabi Muhammad*) dan keluarga beliau seperti Engkau telah merahmati Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan berkahilah junjungan kami, Nabi Muhammad dan keluarga beliau seperti Engkau telah memberkahi Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di seluruh alam ini wahai Tuhan kami, Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia.

10. Bacaan Salam

السَّلامُ علَيْكُمْ ورَحْمَةُ اللهِ . اَسْأَلُكَ الْفَوْزَ بِالْجَنّةِ . 
السَّلامُ علَيْكُمْ ورَحْمَةُ اللهِ . أسْألُك النَّجاةَ مِنَ النّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسابِ

Bacaannya:
ASSALAAMU 'ALAYKUM WA ROHMATULLOOH.
AS-ALUKAL FAUZA BIL JANNAH.
ASSALAAMU 'ALAYKUM WA ROHMATULLOOH.
AS-ALUKAN NAJAATA MINAN NAARI WAL 'AFWA 'INDAL HISAAB.

Artinya:
Semoga kesejahteraan atas kalian, pun juga kasih sayang ALLAH.
Aku mohon keberuntungan dengan surga.
Semoga kesejahteraan atas kalian, pun juga kasih sayang ALLAH.
Aku mohon selamat dari neraka dan mohon kemaafan ketika perhitungan amal.
.
Itulah pembahasan singkat tentang bacaan2 shalat, dari blog pengetahuan dasar Islam, sebuah blog yg membahas tentang pengaplikasian syariat Islam .
-
Keterangan:
Bacaan-bacaan shalat yg termasuk rukun shalat seperti: takbiratul ihram, surah al fatihah dən tasyahhud / tahiyat akhir harus diucapkan di lisan, minimal bisa didengar  sendiri.  
Video bacaan shalat bisa dilihat dan disimak di link sesuai daftar ini:
  1. Niat Shalat Fardhu plus
  2. Doa Iftitah 
  3. Surah Al Fatihah
  4. Ruku' I'tidal Sujud
  5. Duduk antara dua sujud
  6. Tahiyyat
  7. Salam
  8. Qunut