Tempatnya pengetahuan dasar tentang Islam

09 October 2018

NIAT SHALAT SUNNAH RAWATIB DAN KETERANGANNYA

NIAT SHALAT SUNNAH RAWATIB DAN KETERANGANNYA

Niat Shalat Sunnah Rawatib adalah niat shalat sunnah sebelum atau sesudah shalat fardhu. Shalat sunnah rawatib sebagai shalat sunnah yg mengiringi shalat fardhu ada yg muakkad (sangat dianjurkan) dan ada yg tidak begitu dianjurkan (ghairu muakkad).

Akan tetapi yg namanya sunnah, pasti ada keistimewaan atau keutamaan di dalamnya. Inilah keyakinan yg diyakini mayoritas orang Islam lintas madzhab. Dua diantara keistimewaan yg dominan ialah sebagai penyempurna shalat fardu dan sebagai pembuktian cinta kepada Allah demi mengharap ridho dari Allah.

Maka dari itu, disini dituliskan niat shalat sunnah rawatib secara umum demi mendapatkan keustimewaan tersebut. Niat shalat sunnah rawatib disini dilengkapi tulisan Arab, bacaan dan artinya demi kemudahannya. Baik ini dia niatnya:


1. NIAT SHALAT SUNNAH SEBELUM ZHUHUR


اُصَÙ„ِّÙŠْ سُÙ†َّØ©ً Ù‚َبْÙ„ِÙŠَØ©َ الظُّÙ‡ْرِ رَÙƒْعَتَÙŠْÙ†ِ Ù„ِÙ„َّÙ‡ِ تَعَالَÙ‰

Bacaannya:

USHOLLII SUNNATAN QOBLIYATAZH-ZHUHRI ROK’ATAYNI MUSTAQBILAL QIBLATI, LILLAAHI TA’AALA

Artinya:

Aku niat shalat sunnah sebelum Zhuhur 2 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.

2. NIAT SHALAT SUNNAH SESUDAH ZHUHUR

اُصَÙ„ِّÙŠْ سُÙ†َّØ©ً بَعْدِÙŠَØ©َ الظُّÙ‡ْرِ رَÙƒْعَتَÙŠْÙ†ِ Ù„ِÙ„َّÙ‡ِ تَعَالَÙ‰

Bacaannya:

USHOLLII SUNNATAN BA’DIYATAZH-ZHUHRI ROK’ATAYNI MUSTAQBILAL QIBLATI, LILLAAHI TA’AALA)

Artinya:
Aku niat shalat sunnah setelah Zhuhur 2 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.

3. NIAT SHALAT SUNNAH SEBELUM ‘ASHAR

اُصَÙ„ِّÙŠْ سُÙ†َّØ©ً Ù‚َبْÙ„ِÙŠَØ©َ الْعَصْرِ رَÙƒْعَتَÙŠْÙ†ِ Ù„ِÙ„َّÙ‡ِ تَعَالَÙ‰

Bacaannya:

USHOLLII SUNNATAN QOBLIYATAL ‘ASHRI ROK’ATAYNI MUSTAQBILAL QIBLATI, LILLAAHI TA’AALA

Artinya:

Aku niat shalat sunnah sebelum ‘Ashar 2 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.

4. NIAT SHALAT SUNNAH SEBELUM MAGHRIB

اُصَÙ„ِّÙŠْ سُÙ†َّØ©ً Ù‚َبْÙ„ِÙŠَØ©َ الْÙ…َغْرِبِ رَÙƒْعَتَÙŠْÙ†ِ Ù„ِÙ„َّÙ‡ِ تَعَالَÙ‰

Bacaannya;

USHOLLII SUNNATAN QOBLIYATAL MAGHRIBI ROK’ATAYNI MUSTAQBILAL QIBLATI, LILLAAHI TA’AALA

Artinya:

Aku niat shalat sunnah sebelum Maghrib 2 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.

5. NIAT SHALAT SUNNAH SESUDAH MAGHRIB

اُصَÙ„ِّÙŠْ سُÙ†َّØ©ً بَعْدِÙŠَØ©َ الْÙ…َغْرِبِ رَÙƒْعَتَÙŠْÙ†ِ Ù„ِÙ„َّÙ‡ِ تَعَالَÙ‰

Bacaannya:

USHOLLII SUNNATAN BA’DIYATAL MAGHRIBI ROK’ATAYNI MUSTAQBILAL QIBLATI, LILLAAHI TA’AALA

Artinya:

Aku niat shalat sunnah setelah Maghrib 2 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.

6. NIAT SHALAT SUNNAH SEBELUM ‘ISYA

اُصَÙ„ِّÙŠْ سُÙ†َّØ©ً Ù‚َبْÙ„ِÙŠَØ©َ الْعِØ´َاءِ رَÙƒْعَتَÙŠْÙ†ِ Ù„ِÙ„َّÙ‡ِ تَعَالَÙ‰

Bacaannya:

USHOLLII SUNNATAN QOBLIYATAL ‘ISYAA-I ROK’ATAYNI MUSTAQBILAL QIBLATI, LILLAAHI TA’AALA

Artinya:

Aku niat shalat sunnah sebelum ‘Isya’ 2 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.

7. NIAT SHALAT SUNNAH SESUDAH ‘ISYA’

اُصَÙ„ِّÙŠْ سُÙ†َّØ©ً بَعْدِÙŠَØ©َ الْعِØ´َاءِ رَÙƒْعَتَÙŠْÙ†ِ Ù„ِÙ„َّÙ‡ِ تَعَالَÙ‰

Bacaannya:

USHOLLII SUNNATAN BA’DIYATAL ’ISYAA-I ROK’ATAYNI MUSTAQBILAL QIBLATI, LILLAAHI TA’AALA)

Artinya:

Aku niat shalat sunnah setelah ‘Isya’ 2 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.

8. NIAT SHALAT SUNNAH SEBELUM SUBUH

اُصَÙ„ِّÙŠْ سُÙ†َّØ©ً Ù‚َبْÙ„ِÙŠَØ©َ الصُّبْØ­ِ رَÙƒْعَتَÙŠْÙ†ِ Ù„ِÙ„َّÙ‡ِ تَعَالَÙ‰

Bacaannya:

USHOLLII SUNNATAN QOBLIYATASH-SHUB-HI ROK’ATAYNI MUSTAQBILAL QIBLATI, LILLAAHI TA’AALA

Artinya:

Aku niat shalat sunnah sebelum Subuh 2 raka’at, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.

---------
Keterangan:

- (Arti )Niat akan sah apabila dibaca dalam hati, berbarengan dengan ucapan Takbiratul Ihram. Apabila niat sah maka akan menghantarkan sah nya shalat. Tapi bila niat tidak sah maka pasti shalat tidak sah, karena ada salah satu rukun shalat yakni niat tidak sah.
 
- Shalat sunnah rawatib yang terdiri dari empat raka’at, cukup diganti kata “rok’atayni” yang berarti dua raka’at menjadi “arba'a raka'aatin" (اَرْبَعَ رَÙƒَعَاتٍ) seperti halnya shalat sunnah sebelum shalat Ashar yg disebut dgn Shalat Sunnah Ghairu Muakkadah.

- Shalat rawatib adlh sebagai pelengkap atau penyempurna shalat fardhu yang dilakukan dengan kekhusyu’an kurang maksimal, atau sebagai penambah nilai pahala bagi yang sudah mampu mendirikan shalat fardhu dengan kekhusyu’an maksimal, atau sebagai jalan mendapatkan Ridho dari Allah SWT.

- Mengenai tata caranya tidak jauh berbeda dengan tata cara shalat fardhu. Hanya niatnya saja yang membedakan antara keduanya.

No comments: