Tempatnya pengetahuan dasar tentang Islam

Showing posts with label SHALAT. Show all posts
Showing posts with label SHALAT. Show all posts

07 September 2022

Inilah Hukum Mengqadha' Shalat Sunnah beserta dalilnya, diposting untuk menambah wawasan pengetahuan tentang Islam, khususnya shalat. Selamat membaca!

Hukum Meng qadha' Shalat Sunnah

Pada umumnya orang yg sudah terbiasa melaksanakan shalat sunnah tertentu, ia merasa sayang, menyesal dan bahkan merasa berdosa apabila shalat sunnah yg biasa dilakukan itu ternyata terlewatkan. Baik karena ada udzur atau ketidak sengajaan, atau sebab lain. Lebih-lebih kalau sampai melewatkan shalat fardhu. Tentu saja ia akan merasa sangat berdosa sekali meninggalkannya. Dan satu-satunya cara untuk menebus ketertinggalan shalat yaitu dengan meng qadha' nya.

Mengenai hukum meng qadha' (baca: mengqodho') shalat fardhu, jumhur ulama menyepakatinya wajib untuk dilakukan oleh orang mukallaf (orang Islam yg berakal dan baligh). Pelaksanaannya perlu disegerakan sebelum melakukan shalat sunnah. Akan tetapi mengenai hukum mengqadha' shalat sunnah, para ulama berbeda pendapat tentang kesunnahan dan tidaknya.

Pernyataan ulama' yg menghukumi sunnah untuk mengqadha' shalat sunnah adalah sebagaimana berikut:

يندب قضاء نفل مؤقة إذا فات كالعيد والرواتب والضحى لا ذي سبب ككسوف وتحية وسنة وضوء (فتح المعين)

"Disunahkan mengqadha' sholat sunnah yang mempunyai waktu apabila terlewat waktunya, seperti sholat ied, rawatib dan Dhuha. Tidak sunnah mengqadha' sholat yang mempunyai sebab seperti sholat gerhana, tahiyat masjid, sunnah wudhu'." (Fathul Mu'n)

وَينْدب قَضَاء النَّوَافِل المؤقتة دون النَّفْل الْمُطلق وَذي السَّبَب وَلَو كَانَ عَلَيْهِ فوائت لَا يعلم عَددهَا قضى مَا تحقق تَركه فَلَا يقْضِي الْمَشْكُوك فِيهِ على مَا قَالَه الْقفال وَالْمُعْتَمد مَا قَالَه القَاضِي حُسَيْن أَنه يقْضِي مَا زَاد على مَا تحقق فعله فَيَقْضِي مَا ذكر
(نووي الجاوي، نهاية الزين، صفحة ١٠)

"Dan disunnahkan mengqadha' shalat nawafil yang mempunyai waktu khusus (seperti shalat Dhuha dan rowatib) bukan sunnah mutlak ataupun shalat sunnah yg mempunyai sabab (seperti shalat gerhana). Jika bilangan shalat sunnah yang terlewatkan tidak diketahui, maka yang diqadha adalah bilangan shalat sunnah yang sudah diketahui dgn pasti. Maka, shalat yang diragukan tidak perlu diqadha'." (Nihayatuz Zain)

مسئلة: يندب قضاء النفل المؤقت كالعيد والوتر والرواتب مطلقا بل لو اعتاد شيئا من النفل المطلق فتركه في وقته المعتاد ولو لعذر سن له قضاءه لئلا تميل الدعة والرفاهية ولا يجوز قضاء ذي السبب كالكسوف والتحية (بغية المسترشدين)

"Disunahkan mengqadha' sholat sunnah yang mempunyai waktu seperti sholat ied, witir, rawatib secara mutlak. Bahkan jika seseorang terbiasa melakukan sebagian dari sholat sunnah mutlak jika ia meninggalkannya pada waktu yang sudah biasa dilaksanakan sebab udzur maka sunnah baginya mengqadha' shalat mutlak itu supaya dirinya tidak condong pada hal yang bersifat enak-enakan atau kesenangan hidup. Dan tidak boleh mengqodho' sholat yang mempunyai sebab seperti sholat gerhana dan tahiyatul masjid. (Bughyatul Mustarsyidin)
Itulah Hukum Mengqadha' Shalat Sunnah, semoga dapat menambah pengetahuan kita tentang Islam, khususnya shalat.

18 August 2021

Inilah Asal Usul Shalat Jahriyah dan Sirriyah sebagai penambah pengetahuan kita tentang Islam.

Asal Usul Shalat Jahriyah dan Sirriyah

Dalam Islam, ada istilah Shalat Jahriyah dan Shalat Sirriyah. Keduanya, tentu ada asal usulnya. Ulasan tentang Asal Usul Shalat Jahriyah dan Sirriyah bisa disimak disini. Cakupannya adalah dari segi pengertian/maksud, asal usul, hikmah, dan referensinya. Mari kita telaah bersama.

Pengertian Shalat Jahriyah dan Sirriyah


Shalat jahriyah adalah shalat yang bacaannya dibaca keras/nyaring. Sedangkan shalat sirriyah adalah shalat yang bacaannya dibaca lirih/samar. Ketentuan yg sudah ditetapkan sebagai syariat ini dihukumi sunnah, berlaku utk shalat sendirian maupun shalat berjamaah.

Asal-usul Shalat Jahriyah dan Sirriyah


Bacaan keras atau pelan pada waktu yg ditentukan, berdasarkan keterangan Syeikh Ibrahim Al-Bajuri dalam kitabnya, Hasyiyah Al-Bajuri disebutkan:

Disunnahkan melirihkan bacaan ketika shalat Zhuhur dan Ashar karena pada zaman Nabi Muhammad SAW, orang Kafir Quraisy biasa menyakiti Nabi dan Shabatnya di dua waktu itu. Mereka juga sering mencaci Allah dan Rasulullah ketika mereka mendengar bacaan Al-Qur'an.

Maka orang Islam memilih melirihkan bacaan shalat Zhuhur dan Ashar demi menghindari kemungkinan yg lebih fatal. Dari sinilah asal usul shalat sirriyah.

Adapun di waktu Maghrib, orang Kafir Qurais sibuk dengn makan malam mereka, di waktu Isya' dan Shubuh mereka berisitirahat atau bersenang2. Mereka sibuk dgn kesenangan mereka sehingga tidak respek dgn ibadahnya orang Islam.

Kesempatan ini dimanfaatkan orang Islam utk beribadah semaksimal mungkin karena momennya tepat, sikonnya aman. Alhasil, bacaan shalat Maghrib, Isya' dan Shubuh dikeraskan atau dinyaringkan. Dari sinilah disunnahkan shalat jahriyah.

Sedangkan dalam shalat Jum'at dan Ied disunnahkan mengeraskan bacaan juga karena kedua shalat ini disyariatkan ketika keadaan sudah aman. Syariat shalat Jum'at dan shalat Ied yaitu ketika Nabi Muhammad SAW sudah hijrah ke Madinah.

Hikmahnya:

Disunahkan mengeraskan bacaan shalat pada malam hari karena malam merupakan waktu yg tepat berkholwat, yakni fokus beribadah. Oleh karenanya disunahkan mengeraskan bacaan utk menyempurnakan munajat seorang hamba kepada Allah, khususnya pada dua rakaat pertama. Karena pada umumnya, semangat orang yg shalat ada pada dua rakaat pertama.

Berbeda halnya dengan siang hari. Siang merupakan waktu sibuk dan berinteraksi dengan manusia. Oleh karenanya bacaan shalat di waktu siang sunnah dipelankan karena tidak ada tuntutan utk menyempurnakan munajat di waktu tersebut.

Referensi Shalat Jahriyah dan Sirriyah



حاشية البجيرمي على الخطيب - البجيرمي - ج ٢ - ص ٦٣-٦٤ - المكتبة الشاملة
قَوْلُهُ: (وَالْجَهْرُ بِالْقِرَاءَةِ) أَيْ وَإِنْ خَافَ الرِّيَاءَ بِخِلَافِ الْجَهْرِ خَارِجَ الصَّلَاةِ شَوْبَرِيٌّ. وَالْحِكْمَةُ فِي الْجَهْرِ فِي مَوْضِعِهِ أَنَّهُ لَمَّا كَانَ اللَّيْلُ مَحَلَّ الْخَلْوَةِ وَيُطْلَبُ فِيهِ السَّهَرُ شُرِعَ الْجَهْرُ فِيهِ طَلَبًا لِلَذَّةِ مُنَاجَاةِ الْعَبْدِ لِرَبِّهِ، وَخُصُّ بِالْأُولَيَيْنِ لِنَشَاطِ الْمُصَلِّي فِيهِمَا وَالنَّهَارُ لَمَّا كَانَ مَحَلَّ الشَّوَاغِلِ وَالِاخْتِلَاطِ بِالنَّاسِ طُلِبَ فِيهِ الْإِسْرَارُ لِعَدَمِ صَلَاحِيَّتِهِ لِلتَّفَرُّغِ لِلْمُنَاجَاةِ، وَأُلْحِقَ الصُّبْحُ بِالصَّلَاةِ اللَّيْلِيَّةِ لِأَنَّ وَقْتَهُ لَيْسَ مَحَلًّا لِلشَّوَاغِلِ عَادَةً. اهـ. ع ش عَلَى م ر. وَعِبَارَةُ اج: وَالْأَصْلُ فِيمَا ذُكِرَ «أَنَّ النَّبِيَّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - كَانَ يَجْهَرُ بِالْقِرَاءَةِ فِي الصَّلَوَاتِ كُلِّهَا فِي الِابْتِدَاءِ، فَكَانَ الْمُشْرِكُونَ يُؤْذُونَهُ وَيَسُبُّونَ مَنْ أَنْزَلَهُ وَمَنْ أُنْزِلَ عَلَيْهِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ {وَلا تَجْهَرْ بِصَلاتِكَ وَلا تُخَافِتْ بِهَا} [الإسراء: ١١٠] » الْآيَةَ. أَيْ لَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِك كُلِّهَا وَلَا تُخَافِتْ بِصَلَاتِك كُلِّهَا {وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلا} [الإسراء: ١١٠] بِأَنْ تَجْهَرَ بِصَلَاةِ اللَّيْلِ وَتُخَافِتَ بِصَلَاةِ النَّهَارِ، فَكَانَ يُخَافِتُ فِي الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ لِأَنَّهُمْ كَانُوا مُسْتَعِدِّينَ فِي هَذَيْنِ الْوَقْتَيْنِ، وَيَجْهَرُ فِي الْمَغْرِبِ لِشُغْلِهِمْ فِيهِ بِالْأَكْلِ وَالْعَشَاءِ، وَالصُّبْحِ لِكَوْنِهِمْ رُقُودًا، وَفِي الْجُمُعَةِ وَالْعِيدَيْنِ لِأَنَّ إقَامَتَهُمَا كَانَتْ بِالْمَدِينَةِ وَمَا كَانَ لِلْكُفَّارِ فِيهَا مِنْ قُوَّةٍ. وَهَذَا الْعُذْرُ وَإِنْ زَالَ بِغَلَبَةِ الْمُسْلِمِينَ فَالْحُكْمُ بَاقٍ لِأَنَّ بَقَاءَهُ يُسْتَغْنَى بِهِ عَنْ بَيَانِ السَّبَبِ لِأَنَّهُ خُلِّفَ عَنْهُ عُذْرٌ آخَرُ هُوَ كَثْرَةُ اشْتِغَالِ النَّاسِ فِي هَاتَيْنِ الصَّلَاتَيْنِ دُونَ غَيْرِهِمَا، وَقَدْ انْعَقَدَ الْإِجْمَاعُ عَلَى الْجَهْرِ فِيمَا ذُكِرَ اهـ.
حاشية الباجوري شرح ابن قاسم - الباجوري - ج ١ - ص ١٧٤ - المكتبة الحرمين
قوله الصبح)إنما طلب الجهر فيها مع أن الكفار كانوا حين سماعهم القرآن في صلاة النبي صلى الله عليه و سلم يسبون من أنزله و من أنزل عليه كما مر لأنهم يكونون في هذه الوقت نائمين و لذلك طلب الجهر في العشاء أيضا و في نهارية مقضية ليلا أو وقت صبح و أما المغرب فطلب الجهر فيه لأنهم كانوا يشتغلون في وقته بالعشاء و أما الجمعة و العيد فلأنه صلى الله عليه و سلم أقامهما بالمدينة و لم يكن للكفار فيها قوة و لما كانوا مستعدين للإيذاء في وقتي الظهر و العصر طلب الإسرار فيهما بل و في الليلة المقضية نهارا و هذا السبب و إن زال لكن الحكم المترتب عليه باق لأنه الحكمة المشروعية و الحكمة لا يلزم دوامها
وَيُسَنُّ أنْ يجهَرَ في صلاةِ الجُمُعةِ بالقراءةِ
عن الضَّحَّاكِ بنِ قَيسٍ، أنه سألَ النعمانَ بنَ بَشيرٍ: ماذا كان يقرأ به رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم يومَ الجُمُعةِ على أَثرِ سورةِ الجُمُعة؟ قال: كان يَقرأُ بـهَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الغَاشِيَةِ

Demikian Asal Usul Shalat Jahriyah dan Sirriyah. Semoga menjadi tambahan pengetahuan tentang dasar Islam, khususnya tentang shalat.

Judul lainnya bisa dicek di > Menu  > Daftar Isi > Label > Judul tertuju 

11 May 2021

Inilah niat dan bacaan pada shalat 2 hari raya; Idul Fitri & Idul Adha dari situs Pengetahuan Dasar Isalam.

NIAT DAN BACAAN SHALAT IDUL FITRI & IDUL ADH-HA

Mengingat bahwa amal ibadah akan dikategorikan maqbul hanya apabila didasari oleh ilmu pengetahuan tentangnya serta dilaksanakan sesuai dyariat Islam. Maka dari itu, disini diulas singkat tentang tata cara pelaksanaannya.

✔ Tata Cara Shalat Ied

Shalat Ied (Idul Fitri & Idul Adha) adalah termasuk ibadah sunnah yg sangat dianjurkan (Sunnah Muakkad). Pelaksanaannya boleh dilakukan secara sendirian atau berjamaah. Waktunya sepanjang waktu Dhuha. Tempatnya boleh di rumah, di masjid atau di tanah lapang.

Pada raka’at pertama, membaca 7 takbir dan mengangkat tangan, selain Takbiratul Ihram; Dan pada rakaat kedua, membaca 5 takbir dan mengangkat tangan, selain Takbiratul Intiqal (perpindahan rukun). Setelah shalat Ied, sunnah membaca/mendengarkan 2 khutbah.

✔ Niat Shalat Ied

Niat shalat sunnah `Idul Fitri sebagaimana berikut:

اُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ اِمِاماً/مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَالَى

USHOLLII SUNNATAN LI`IIDIL FITHRI ROK`ATAYNI IMAAMAN/MA’MUUMAN LILLAAHI TA`AALAA

( Aku niat shalat sunnah `Idul Fitri 2 raka`at, sebagai imam/makmum karena Allah Ta`ala.)

Adapun niat shalat `Idul Adh-ha sebagaimana berikut:

اُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْاَضْحٰى رَكْعَتَيْنِ اِمِاماً/مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَالَى

USHOLLII SUNNATAN LI`IIDIL ADH-HAA ROK`ATAYNI IMAAMAN/MA’MUUMAN LILLAAHI TA`AALAA

( Aku niat shalat sunnah `Idul Adh-ha 2 raka`at, sebagai imam/makmum karena Allah Ta`ala.)

✔ Bacaan Disela2 Takbir

Mengenai bacaan yg dibaca di antara takbir ke takbir sebagaimana berikut:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ وَلَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ اللهُ اَكْبَرْ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوّةَ اِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

SUBHAANALLAAHI WALHAMDU LILAAHI WALAA ILAAHA ILLALLAAHU WALLAAHU AKBAR, WALAA HAWLA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAHIL `ALIYYIL`AZHIIM

( Maha suci Allah, segala puji milik Allah, tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, tidak ada daya serta upaya kecuali dengn (pertolongan) Allah Yang Maha Tinggi lagi Agung.)

Sedngkan bacaan lainnya, dari doa iftitah sampai salam, sama persis dgn bacaan shalat pada umumnya. Selengkapnya, silahkan Klik Menu > Daftar Isi > Label > Shalat > Judul relevan. Thnx.


Lihat Juga:

18 April 2021

Inilah doa setelah Shalat Tarawih dan Witir Beserta Artinya dari situs Pengetahuan Dasar Islam. Doa berupa teks dan gambar, sdgkan artinya berupa teks saja. Mari kita kaji bersama.

Sebagaimana kita ketahui bahwa shalat Tarawih adalah shalat yg dilakukan pada malam bulan puasa atau bulan Ramadhan. Waktunya adalah setelah shalat Isya', sepanjang waktu Isya'. Tata caranya sebagaimana ketentuan shalat sunnah Tarawih yg telah ditetapkan, doanya sebagaimana doa Tarawih yg dianjurkan.

Adapun shalat witir adalah shalat ganjil, yakni shalat sunnah yg jumlah rakaatnya ganjil, boleh satu, tiga, hingga sebelas rakaat. Waktu pelaksanaanya adalah setelah shalat malam, sebagai penutup shalat malam. Berlaku pada malam bulan puasa atau malam bulan Ramadhan maupun di malam selain bulan Ramadhan, termasuk bulan Shafar ini. Tata cara lainnya sebagaimana ketentuan shalat sunnah Witir yg telah ditetapkan, doanya sebagaimana doa Witir yg dianjurkan. Baiklah.

Doa Shalat Tarawih ini dibaca setelah salam kesepuluh bagi yg shalat tarawih 20 rokaat, dan dibaca setelah salam keempat bagi yg shalat tarawih 8 rokaat. Inilah doanya:

Doa Shalat Tarawih Beserta Artinya.

اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا بِاْلإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ، وَلِفَرَائِضِكَ مُؤَدِّيْنَ، وَعَلَى الصَّلَوَاتِ مُحَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ، وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ، وَبِالنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَاءِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ، وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ، وَفِى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرَةِ الكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَبِحُوْرٍ عِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفَّيْنِ شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِنْ مَعِيْنٍ، مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ. وَحَسُنَ أُولۤئِكَ رَفِيْقًا. ذٰلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ. وَكَفٰى بِاللهِ عَلِيْمًا. اللهُمَّ اجْعَلْنَا فِىْ هٰذِهِ اللَّيْلَةِ اشَّريْفَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُولِيْنَ. وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْأَشْقِيَاءِ المَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَز

Artinya:
“Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang beriman sempurna, yang memenuhi kewajiban- kewajiban, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mendamba apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang teguh pada petunjuk, yang berpaling dari kesia-siaan, yang zuhud pada dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan ketentuan (qidho'), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berjalan di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan pakaian-pakaian sutra, yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni, dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, orang-orang jujur, para syuhada' dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah anugerah keutamaan dari Allah, dan cukuplah Allah Yang Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami berkat malam yang mulia dan berberkah ini termasuk orang-orang yang bahagia dan amal diterima, dan janganlah Engkau jadikan kami termasuk orang-orang yang celaka dan amal ditolak. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Maha Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”

Doa Shalat Witir Beserta Artinya.

Doa Setelah Shalat Witir

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ إِيْمَانًا دَائِمًا، وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا، وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا، وَنَسْأَلُكَ عَمَلاً صَالِحًا، وَنَسْأَلُكَ دِيْنًا قَيِّمًا، وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ، وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الْغِنَى عَنِ النَّاسِ

اَللَّهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخَشُّعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا، وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا اَللَّهُ، يَا اَللَّهُ، يَا اَللَّهُ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Artinya:

“Ya Allah! Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu iman yang tetap, kami memohon kepada-Mu hati yang khusyu’, kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, kami memohon kepada-Mu keyakinan yang benar, kami memohon kepada-Mu amal yang shaleh, kami memohon kepada-Mu agama yang lurus, kami memohon kepada-Mu kebaikan yang banyak, kami memohon kepada-Mu ampunan dan kesehatan, kami memohon kepada-Mu kesehatan yang sempurna, kami memohon kepada-Mu syukur atas kesehatan, dan kami memohon kepada-Mu tidak berharap kepada manusia. Wahai Allah, Tuhan kami! Terimalah dari kami; shalat kami, puasa kami, shalat malam kami, kekhusyu’an kami, kerendahan hati kami, ibadah kami, Sempurnakanlah kekurangan kami, wahai Allah (3×). Wahai Dzat Yang Maha Penyayang. Semoga rahmat Allah tercurahkan kepada sebaik-baik makhluk-Nya, Muhammad, keluarga dan sahabatnya semua, dan segala puji milik Allah, Tuhan semesta alam.”

Itulah doa setelah Shalat Tarawih dan Witir Beserta Artinya dari situs Pengetahuan Dasar Islam. Semoga doa berupa teks dan gambar bisa bermanfaat untuk umat. Amin Yra.

* Doa lainnya dapat ditemukan di: Menu > Daftar Isi > Label > Doa > Judul dimaksud. Trimakasih.
🙏

24 September 2019

TATA CARA PELAKSANAAN SHALAT ISTISQA' 
Shalat Istisqa' (istisqo') yaitu shalat dalam rangka meminta hujan. Shalat ini tergolong sebagai shalat sunnah yg dianjurkan oleh syariat Islam karena Nabi SAW melakukannya.

Shalat ini mempunyai aturan atau tata cara yg mirip dengn shalat hari raya. Dan tata cara selengkapnya adalah sebagai berikut:

1. Tiga hari sebelum pelaksanaan shalat Istisqa', Imam hendaknya memerintahkan jamaah masyarakat untuk bertaubat, bersedekah, keluar dari kezhaliman, berbuat baik pada musuh dan puasa tiga hari.

2. Pada hari keempat, imam keluar ke tanah lapang bersama masyarakat dengan memakai pakaian harian serta hati tenang dan tunduk.

3. Imam mengerjakan shalat dua raka’at bersama jamaah masyarakat seperti tata cara sholat ‘Id.

4. Setelah sholat dilanjutkan dengan berkhutbah, membalikkan selendangnya, serta memperbanyak do’a dan istighfar. 

5. Imam hendaknya berdo’a dengan do’a Rosulullah SAW.

6. Apabila air telah turun hujan, hendaknya masyarakat mandi di lembah dan bertasbih bila ada kilat dan petir.

Niat Shalat Istisqa' 

اُصَلِّيْ سُنَّةَ الْاِسْتِسْقاءِ رَكْعَتَيْنِ اِمِاماً/مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَالَى

USHOLLII SUNNATAL ISTISQOO-I ROK`ATAYNI IMAAMAN/MA’MUUMAN LILLAAHI TA`AALAA

( Aku niat shalat sunnah Istisqa' dua raka`at, menjadi imam/makmum karena Allah Ta`ala.)

Do'a Setelah Shalat Istisqa'

"اللهم اجعلها سقيا رحمة ولا تجعلها سقيا عذاب ولا محق ولا بلاء ولا هدم ولا غرق 

اللهم على الظراب والآكام ومنابت الشجر وبطون الأودية اللهم حوالينا ولا عينا 

اللهم اسقنا غيثا مغيثا هنيئا مريئا مريعا سحا عاما غدقا طبقا مجللا دائما إلى يوم الدين اللهم اسقنا الغيث ولا تجعلنا من القانطين

اللهم إن بالعباد والبلاد من الجهد والجوع والضنك ما لا نشكو إلا إليك 

اللهم أنبت لنا الزرع وأدر لنا الضرع وأنزل عينا من بركات السماء وأنبت لنا من بركات الأرض واكشف عنا من البلاء ما لا يكشفه أحد غيرك اللهم إنا نستغفرك إنك كنت غفارا فأرسل السماء علينا مدرارا".

Artinya:

Ya Allah, jadikanlah hujan ini sebagai siraman yang membawa rahmat dan jangan menjadikannya sebagai siraman yang membawa adzab, kecelakaan, bencana, kehancuran, dan ketenggelaman. 

Ya Allah, (jadikanlah hujan ini) meresap di bukit dan onggokan tanah serta menyirami akar-akar tumbuhan dan lembah-lembah. Ya Allah, jauhkanlah dari kami dan janganlah menjadi bencana bagi kami. 

Ya Allah, (jadikanlah hujan ini) meresap di bukit dan onggokan tanah serta menyirami akar-akar tumbuhan dan lembah-lembah. Ya Allah, jauhkanlah dari kami dan janganlah menjadi bencana bagi kami. 

Ya Allah, turunkan kepada kami hujan deras, yang menyenangkan, mengalir luas lagi lebat dan merata sampai hari kiamat.

Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami dan janganlah jadikan kami termasuk orang-orang yang putus asa.

Ya Allah, sesungguhnya para hamba(Mu) dan negeri-negeri mengalami kelelahan, kelaparan, dan kesempitan yang tidak bisa kami adukan kecuali kepada-Mu.

Ya Allah, tumbuhkanlah untuk kami tanaman-tanaman dan perbanyaklah untuk kami susu (hewan peliharaan kami). Turunkanlah kepada kami berkah langit dan tumbuhkanlah untuk kami berkah bumi. Hilangkanlah musibah dari kami. Tidak ada yang mampu menyibakkannya selain Engkau. Ya Allah, kami memohon ampunan-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun. Turunkanlah kepada kami banyak hujan dari langit.