Termasuk ke dalam rentetan ketentuan syarat sahnya zakat yaitu tentang penerimanya harus tepat sasaran. Zakat mempunyai ketentuan yg mengikat agar pelaksanaannya menjadi sah sebagai ibadah dan dihitung sempurna sebagai pelepas kewajiban rukun Islam yg keempat.
Sasaran Penerima zakat yg ditetapkan syari'at disebut Al Ashnaaf Ats Tsamaaniyah atau 8 Golongan Penerima Zakat. Disamping itu, zakat tidak boleh diberikan kepada 5 golongan terlarang sebagai penerima zakat yg akan diulas nantinya.
Baik, inilah golongan yg berhak dan terlarang menerima zakat, sebagaimana yg berikut ini:
✔ Golongan Penerima Zakat
Golongan penerima zakat ada 8, yaitu:
1. Fakir
2. Miskin
3. Amil zakat
4. Mu'allaf
5. Orang yg memerdekakan budak
6. Orang yg banyak hutang krn alasan syar'i
7. Pejuang agama Allah (fi sabilillah)
8. Musafir (Ibnu sabil )
✔ Golongan Haram Menerima Zakat
Zakat haram diberikan kepada 5 golongan, yaitu:
1. Orang kaya
2. Bani Hasyim dan Bani Muththalib
3. Orang yg menjadi tanggungan nafkah
4. Budak
5. Orang kafir
---------------
Keterangan:
- Orang yg banyak hutang krn alasan syar'i maksudnya yaitu orang yg hutangnya tidak dipergunakan utk kebathilan atau kemaksiatan. Dan apabila kalkulasi, antara harta dan hutangnya lebih besar hutangnya. Sedangkan ia tidak mampu membayarnya.
- Pejuang agama Allah (fi sabilillah) contohnya ialah: orang yg berperang utk mempertahankan agama Islam, ulama yg memperjuangkan Islam dng ilmu agamanya, dsb.
- Hadits tentang larangan membayar zakat kepada mereka adalah:
عَنْ أبي هُرَيْرَةَ رَضيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: أخَذَ الحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ رَضِي اللهُ عَنْهُمَا تمْرَةً مِنْ تمْرِ الصَّدَقَةِ، فَجَعَلَهَا فِي فِيهِ، فَقال النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: «كِخْ كِخْ». لِيَطْرَحَهَا، ثُمَّ قال: «أمَا شَعَرْتَ أنَّا لا نَأكُلُ الصَّدَقَةَ». متفق عليه.
وَعَنْ عَبْدالمُطَّلِبِ بن رَبِيعَةَ وَالفَضْلِ بْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُما أنَّ النَّبيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: «إِنَّ هَذِهِ الصَّدَقَاتِ إِنَّمَا هِيَ أوْسَاخُ النَّاسِ، وَإِنَّهَا لا تَحِلُّ لِمُحَمَّدٍ وَلا لآلِ مُحَمَّدٍ». أخرجه مسلم.
Inti hadits di atas ialah bahwa Sayyidina Hasan bin Ali pernah mengambil kurma hasil zakat wajib, kemudian beliau menaruh di mulutnya. Lalu Nabi SAW menyuruh utk mengeluarkan dari mulut beliau, seraya bersabda: "Tidakkah engkau tahu bahwa kami tidak boleh memakan hasil zakat?"
Pada hadits satunya Nabi SAW menambahkan bahwa zakat itu merupakan ampas hasil pembersihan dosa manusia. Oleh karena itu tidak halal bagi Nabi Muhammad SAW dan keluarga beliau menerima zakat fitrah.
No comments:
Post a Comment